Telegram Mencapai 1 Miliar Pengguna pada 2025: Keberhasilan Global

Telegram, platform pesan instan yang didirikan oleh Pavel Durov, telah mencapai tonggak sejarah luar biasa dengan melampaui 1 miliar pengguna terdaftar pada tahun 2025. Menurut laporan terbaru, pada Maret 2025, jumlah pengguna aktif bulanan Telegram mencapai 950 juta. Pencapaian ini berlaku secara global, menggambarkan daya tarik aplikasi ini yang meluas ke berbagai negara. Keberhasilan ini sebagian besar disebabkan oleh fitur keamanan yang kuat, kemampuan aplikasi untuk menjangkau audiens luas dengan cepat melalui saluran dan grup, serta inovasi teknologi yang terus diperbarui.

Telegram didirikan pada tahun 2013 oleh Pavel Durov, yang sebelumnya dikenal sebagai salah satu pendiri VKontakte, jaringan sosial terbesar di Rusia. Sejak awal, Telegram berfokus pada penyediaan alternatif yang aman dan cepat untuk komunikasi digital. Dalam kurun waktu lebih dari satu dekade, Telegram berkembang pesat dan terus menambahkan berbagai fitur baru yang menarik pengguna dari seluruh dunia. Misalnya, fitur saluran dan grup yang memungkinkan pengguna menyebarkan informasi ke audiens besar dengan efisien telah menjadi daya tarik utama bagi komunitas dan organisasi.

Pavel Durov, dalam pernyataan resminya, menyatakan bahwa, “Visi kami selalu untuk menyediakan platform komunikasi yang aman dan dapat diandalkan bagi semua orang di seluruh dunia. Pencapaian ini adalah bukti bahwa pengguna kami menghargai komitmen kami terhadap privasi dan inovasi.” Data dari laporan internal menunjukkan bahwa peningkatan konektivitas internet global dan tren penggunaan aplikasi pesan instan secara umum turut berkontribusi pada pertumbuhan ini.

Dengan mencapai 1 miliar pengguna terdaftar, Telegram kini mengukuhkan posisinya sebagai salah satu platform pesan terbesar di dunia. Hal ini tidak hanya meningkatkan profil perusahaan tetapi juga mempengaruhi dinamika pasar aplikasi pesan instan. Kompetitor seperti WhatsApp dan Signal mungkin akan terdorong untuk meningkatkan layanan mereka guna mempertahankan pangsa pasar. Keberhasilan Telegram juga memberi dampak pada komunitas pengembang aplikasi pesan instan, yang kini semakin terdorong untuk berinovasi demi memenuhi kebutuhan pengguna yang terus berkembang.

Seiring dengan pertumbuhan penggunaan, Telegram terus memperbaiki infrastruktur teknisnya untuk memastikan pengalaman pengguna yang lancar. Pengguna di berbagai belahan dunia melaporkan peningkatan stabilitas dan kecepatan aplikasi, yang menunjukkan dedikasi perusahaan dalam mempertahankan kualitas layanan. Dengan jumlah pengguna aktif bulanan mencapai 950 juta pada Maret 2025, Telegram diperkirakan akan terus berkembang dan memperkenalkan fitur-fitur baru untuk mempertahankan pertumbuhan dan relevansi di pasar global.

Hingga saat ini, Telegram belum memberikan rincian spesifik mengenai fitur-fitur baru yang akan diluncurkan, tetapi perusahaan menegaskan komitmennya untuk terus berinovasi dan merespons kebutuhan pengguna. Dalam beberapa bulan mendatang, para pengamat industri akan menantikan langkah-langkah strategis berikutnya dari Telegram dalam mempertahankan posisinya sebagai salah satu raksasa dalam industri aplikasi pesan instan.

Tentang BahasBerita Redaksi

Avatar photo
BahasBerita Redaksi adalah tim editorial di balik portal BahasBerita, yang terdiri dari penulis dan jurnalis berpengalaman. Mereka berdedikasi untuk menghadirkan informasi terkini dan panduan komprehensif bagi pembaca, mencakup topik politik, internet, teknologi, hingga gaya hidup.